Jumat, 13 Mei 2011

Membunuh Tak Mematikan

TERBUNUHNYA Osama bin Laden 1 Mei lalu merupakan pencapaian besar bagi rakyat Amerika. Terlebih dialah orang yang paling dianggap bertanggung jawab atas peristiwa 11 September 2001 silam. Kini muncul pertanyaan, apakah dengan terbunuhnya pemimpin Al- Qaeda, berakhir pula terorisme global dunia? Mungkinkah ketenteraman akan terwujud?

Tidak. Tak ada jaminan sekali pun itu datang dari negara seadidaya Amerika. Seorang Osama mungkin bisa mati (secara lahiriyah) seiring dengan jasad yang dikubur di tengah lautan. Namun ajaran dan ideologi terorisme yang diusung akan tetap dan senantiasa hidup, terlebih bagi para penganutnya. Bahkan menginspirasi mereka dalam melakukan segala perlawanan.

Senada dengan yang pernah disampaikan KH. As’ad Said Ali, Wakil Kepala BIN, beliau menegaskan bahwa selama ada kehidupan, maka selama itu pula ada ideologi manusia. Karena itu, ideologi seseorang tidak akan pernah mati dan akan mempengaruhi tatanan kehidupan politik maupun ekonomi.

Adapun ketenteraman dan perdamaian dunia kini, masih jauh panggang dari api. Bukti bahwa negara seperti Amerika serta sekutunya kian khawatir dan berjaga-jaga atas segala kemungkinan akan datangnya balasan dari para militan Al Qaeda, buntut balas dendam pascaterbunuhnya pimpinan mereka.

Jika selama ini kekuatan militer dan senjata dijadikan ujung tombak penyelesaian terorisme, agaknya dunia mesti berpikir ulang ke depan. Bahwa ideologi yang berlatar belakang kekerasan akan senantiasa ada selama praktik ketidakadilan masih saja dilanggengkan dan sikap arogansi juga semena-mena merajalela.

Setiap tindak kekerasan (atas nama perdamaian) hanya akan melahirkan praktik kekerasan baru, dan bisa jadi lebih berbahaya. Perlu adanya kesadaran bersama untuk mengupayakan terwujudnya kedamaian dunia, karena membunuh bukan berarti mematikan.

Sumber

Abdullah Nuri
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta(//rfa)


0 komentar:

Posting Komentar