Kamis, 19 Mei 2011

Hari Kebangkitan Nasional

Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebamgkitan Nasional (Harkitnas), hari yang menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat di kepulauan Nusantara, yang ditandai dengan kelahiran organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908.

Bukan hendak membandingkan masa lalu khususnya pada era Orde Baru dengan masa sekarang yang dikenal sebagai era reformasi. Tulisan ini tak lebih dari sekadar upaya perenungan sekaligus untuk menggugah ingatan kita semua, dalam memaknai Kebangkitan Nasional, terkait relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang dan di masa mendatang.

Harkitnas sejatinya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bangsa Indonesia dalam berkiprah di berbagai lapangan pengabdian. Kebangkitan nasional, memotivasi abdi negara, penegak hukum, anggota legislatif, kalangan dunia usaha, pelajar dan mahasiswa, para pekerja dan seluruh rakyat, mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Di bidang politik, semangat kebangkitan nasional memicu peran aktif seluruh komponen bangsa dalam berperanserta menyukseskan kegiatan pembangunan yang didasari oleh keinginan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Sementara di bidang ekonomi, kemampuan untuk menghasilkan berbagai produk bermutu yang bisa disejajarkan dengan berbagai macam produk impor, jelas akan semakin memperkuat kemandirian bangsa sekaligus mampu berbicara dalam percaturan dunia.

Di bidang sosial budaya, semangat kebangkitan nasional akan terus memperkokoh pilar ketahanan budaya yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, yang senantiasa mengedepankan persatuan dan kesatuan, kebersamaan dan gotong royong.

Tak mengherankan apabila di masa lalu atau di era Orde Baru, semangat Harkitnas selalu direfleksikan dalam berbagai kegiatan di tengah-tengah masyarakat yang pada prinsipnya merupakan wujud nyata sikap nasionalisme bangsa Indonesia. Setiap Harkitnas digelar beraneka acara seperti, Lomba Karya Tulis, Seminar, Pameran Pembangunan, Bazar Produksi Dalam Negeri, dan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di tingkat nasional maupun di seluruh daerah dan pelosok tanah air.

Pertanyaannya, mengapa di era reformasi sekarang ini kegiatan yang berhubungan atau setidaknya agenda dalam rangka memperingati Harkitnas seolah pudar oleh hingar bingar permasalahan yang justru mengingkari semangat nasionalisme dan kebangsaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia?. Bukankah reformasi sejatinya merupakan tuntutan yang didasari oleh keinginan supaya bangsa Indonesia kembali pada rel perjuangan, sebagaimana yang diamanatkan oleh kebangkitan nasional 20 Mei 1908 dan cita-cita perjuangan kemerdekaan RI 17 Agustu 1945?.

Justru di saat akan memperingati 103 tahun kebangkitan nasional hari ini, bangsa Indonesia terpaksa harus menyaksikan tindakan penghianatan atas rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta sikap gotong royong yang selama ini menjadi ciri khasnya. Tindak kekerasan, aksi premanisme, korupsi dan berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang justru mengemban amanat rakyat di posisi yang terhormat, krisis kepercayaan terhadap lembaga peradilan, tindakan kriminal, perkelahian antarpelajar dan antarmahasiswa, seakan menjadi akrab dengan kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan merata di seluruh tanah air.

Mengapa itu semua terjadi?, siapakah yang patut disalahkan. pemerintah, kalangan pendidik, penegak hukum, pemuka agama ataukah memang sudah terjadi perubahan dalam pola sikap hidup masyarakat kita?. Tentu tidak adil kalau hanya menyalahkan salah satu pihak saja. Diperlukan kesadaran dari seluruh elemen masyarakat untuk duduk bersama mendiskusikan persoalan ini, sehingga bisa dihasilkan suatu rumusan yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri tercinta ini, yang disemangati oleh nilai-nilai kebangkitan nasional 20 Mei 1908, sumpah pemuda 28 Oktober 1928, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 serta semangat reformasi 1998.

Semoga ke depan bangsa Indonesia bisa menata kehidupan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan tentu saja amanat reformasi tahun 1998. Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2011.

Dikutip dari catatan Syarifuddin Sultan




0 komentar:

Posting Komentar