Jumat, 22 April 2011

"WANITA BUKAN TIANG NEGARA"

Mendekati Hari Kartini tanggal 21 April nanti, saya jadi teringat sebuah kalimat, yaitu wanita adalah tiang negara. kemudian saya googling aja tentang kalimat ini yang konon adalah hadits nabi. Hasilnya sebagai berikut.

Pernah dengar hadits “Wanita adalah tiang negara? Jika baik wanita dinegara itu, maka tegaklah negara tersebut. Dan jika buruk wanita-wanita disuatu negara, maka hancurlah negara tersebut”. Saya yakin anda pasti pernah mendengar atau membacanya. Tapi tahukah dulur bahwa itu adalah HADITS PALSU?

PROF. DR KH, ALI MUSTAFA YAQUB, MBA meneliti hadits ini selama 5 tahun dari banyak kitab diantaranya: al-Muqosid Al- Hasanah karya al-Sakhawi (w 906 H), al-Dhuraral- Muntatsirah kary al –Suyuti (911 H), al Ghammaz al Lammaz karya al Samhudi (w 911H), Tamyiz al Tayyibkarya ibn Daiba (w944), Asna alMathalib karya Muhammad Darwisy al Hut(w.76H), Kasyf al Khafa wa Munzil al Libas karya al Ajluni (w 1162 H) dan lain-lain. Ternyata hadits tersebut tidak ditemukan. Demikian pula dalam kitab-kitab hadits yang lain seperti al kutub al Sittah (Kitab-kitab hadits yang enam), yaitu Shohih al Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan Al tirmidzi, Sunan al Nasai, dan Sunan Ibn Majah. Bahkan beliau pernah bertanya kepada al Mukarom Bapk KH. Muchtar Nasir dipertemuan Ulama Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura (MABIMS) pada tahun 1995 di Jakarta, yang kebetulan salah seorang pemakalah menyebutkan hadist ini. Beliau bertanya .” Kami sudah lebih dari lima tahun mencari hadits tentang wanita tiang negara yang ditulis dalam makalah ini, tetapi kami belum menemukannya. Apakah Kyai tahu siapa yang meriwayatkan Hadits tersebut, dan didalam kitab apa?” . “Ya Akhi” begitu ia menjawab nya “Saya justru sudah dari sepuluh tahun mencari hadits seperti itu, dan belum menemukannya”. (http://www.kabarmuslim.com/2010/12/wanita-tiang-negara/)

Rupanya, “Wanita tiang negara” adalah kata-kata mutiara yang diucapkan oleh salah seorang da’I yang kemudian disitir oleh banyak da’i dan kemudian “plesetkan” menjadi hadits. Kalimat mutiara ini memang mengandung kebenaran dan hikmah, akan tetapi kita harus paham bahwa memalsukan hadits sama saja dengan mendustakan Rasulullah SAW, yang konsekuensinya adalah neraka.

Jadi kesimpulannya adalah wanita bukan tiang negara tetapi wanita adalah tiang estri (bhs Jawa).

(sumber: TerongGosong.com)

Wallahu A’lam



0 komentar:

Posting Komentar