Rabu, 08 April 2009

PEMILU 09

Di sejumlah daerah, hingar-bingar politik menjelang pemilu makin memanas belakangan ini. Dari pemberitaan di hampir seluruh media, terutama media-media di daerah, kita menyaksikan betapa suasana itu telah menjadi komoditi utama dalam pemberitaan mereka. Dari sana, kita menyaksikan deretan panjang akrobat politik para caleg parpol. Termasuk pula, pelbagai bentuk opera sabun ala pesta demokrasi yang nyaris mengundang tawa.

Di satu pihak, kita juga menyaksikan sebagian masyarakat nampak larut menikmati riuh-rendah suasana pesta dengan setumpuk harapan di pundak para figur pilihan. Di lain pihak, kita menyaksikan sebagian masyarakat nampak lesu, mecucu, dan bingung. Mereka tergolong masyarakat yang sudah jenuh dengan riuh-rendah pesta demokrasi yang sering berakhir mengecewakan itu. Mereka inilah sekelompok kecil masyarakat yang tak lagi percaya pada laju demokratisasi yang tengah berlangsung. Mereka tak ingin kecewa untuk kesekian kalinya.

Bagi kelompok ini, yang sering realistis dalam memandang hidup, pemerintahan yang demokratis bukanlah pemerintahan yang menambah jumlah pengangguran, kerusakan lingkungan, termasuk angka kekerasan dan kriminalitas. Pemerintahan demokratis juga tak mungkin melahirkan pemimpin yang serakah. Pemerintahan demokratis, sekali lagi, bukanlah pemerintahan yang membiarkan rakyatnya terbengkalai, Seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial lainnya. Menurut mereka, pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang memberikan jaminan bagi kesejahteraan rakyatnya.


5 komentar:

Anonim mengatakan...

sahabat..

Unknown mengatakan...

praktek domokrasi di Indonesia bgiq masih mnnjukkan bhwa dia negara yg korup. korup dalam pngertian luas sbgaimna yg disbtkan machiavelli, ngara yg mnampilkan politik tdk baik. krn politik smuanya baik.dan tdk sbgaimn mnrut John locke dlm stste of nature n social contract yg dmn kekuasaan pmrnth sngat minim yg nntnya dknal dngn ngara terbatas.krena brkwajban pnuh tas rakyt yatiu mlindungi hak2 dasar stiap indvidu (life, liberty, property) n kalau pmrntah mlnggar 3 hak dsar trsbut, rakyat berhak mnrunkan pmrintah.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum...

Anonim mengatakan...

Kepercayaan telah berubah menjadi kekuasaan. Kekuasaan untuk menindas, kekuasan untuk membohongi rakyatnya sendiri untuk melanggengkan kekuasaannya, kekuasaan untuk memperkaya elit2 sendiri dan kroni2nya.
Amanah telah berubah menjadi keserakahan.

Mungkin itulah demokrasi di Indonesia saat ini yang telah dikangkangi dengan keserakahan mereka.
(demokrasi semu)

Hidayati mengatakan...

dalam demokrasi pemilu adalah adalah suatu keharusan,,
sampai saat ini tidak sistem yg lebih bagus dari demokrasi,,,
demokrasi liberal, demokrasi perwakilan,,
bukan demokrasi semu,,,he

Posting Komentar