VIVAnews - Janji adalah hutang yang harus dibayar. Karena janji itu jualah, Zalaluddin rela mengayuh sepeda dari Pati, Jawa Tengah, sampai ke Depok, Jawa Barat. Perjalanan bersepeda sejauh 600 kilometer lebih itu ditempuh Zalal untuk menggenapi nazarnya jika ia diterima di Universitas Negeri.
"Itu janji saya kepada Sang Pencipta dan juga teman-teman," kata Zalaluddin saat berbincang dengan VIVAnews.com.
Pemilik nama Muhammad Zalaluddin Sofan Fitri ini bercerita, saat duduk di bangku kelas 3 SMA, dirinya memang sering berucap kepada teman-teman sekolah, akan bersepeda sampai ke kampus yang menerimanya. Zalaluddin akhirnya diterima di Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Tanpa berpikir panjang, setelah diumumkan diterima di UI, Zalal langsung membulatkan tekadnya untuk memenuhi nazar itu. Dia berangkat Selasa, 19 Juli 2011 lalu, dilepas oleh guru dan rekan-rekannya di SMA 1 Pati. "Baik orangtua, teman, guru, semua mendukung saya," ungkapnya.
Menaiki sepeda onthel, Zalal berangkat seorang diri dengan perbekalan dan uang seadanya. Selama perjalanan, berbagai kejadian unik dia alami. Mulai dari diganggu waria, diberi makan oleh preman, hingga bertemu lelaki tua penjual sapu lidi. "Dari semua itu, saya paling terkesan bertemu dengan orang hebat di Alas Roban," dia mengisahkan.
Orang hebat yang dia maksud adalah lelaki berusia 75 tahun yang setiap hari menarik gerobak berisi 60 buah sapu lidi. Penjual itu setiap hari bolak-balik sejauh 40 kilometer untuk menjajakan dagangannya. "Dia tangguh sekali. Apa yang saya lakukan ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dia," kata Zalal.
Untuk beristirahat, Zalal parkir di lahan kosong atau pompa bensin. "Sering juga di warnet dan rumah penduduk," tambahnya. Dia menghentikan perjalananan untuk sekadar makan atau buang air.
Pada Minggu siang, 24 Juli 2011, Zalal pun tiba di tempat tujuan. Dia disambut oleh teman-temannya yang tergabung dalam komunitas warga Pati di Depok. Kebanggaan menaklukkan dinginnya malam dan tajamnya tanjakan Alas Roban semakin lengkap saat penghargaan diberikan Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta, sebagai penghargaan atas kegigihan Zalal.
Penghargaan diserahkan Senin kemarin. Dekan juga berjanji akan membantu Zalal untuk mendapat keringanan biaya pendidikan dan fasilitas pondokan di asrama mahasiswa UI. Dan jika dia berprestasi, Fakultas Sejarah UI juga berjanji akan mencarikan beasiswa untuknya. (kd)
0 komentar:
Posting Komentar