Banyak pertanyaan dari manusia itu sendiri “ Apakah tuhan itu ada ? “. Menurut Nietzsche, istilah tuhan merujuk pada segala sesuatu yang di anggap mutlak kebenarannya, sedangkan Nietzsche berpendapat bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak yang ada adalah kesalahan yang tak terbantahkan, karena itu dia berkata bahwa tuhan telah mati. Sedangkan dalam bukunya kuliah tauhid Muhammad imaduddin abdulrahim mendefinisikan tuhan sebagai segala sesuatu yang di anggap penting dan di pentingkan sehingga dirinya rela di dominasi. Dari makna tentang tuhan yang di cetuskan manusia tidak sekedar dua hal tersebut tetapi masih banyak lagi definisi tentang tuhan. Berbagai pendefinisian tuhan tersebut merupakan proses pencarian manusia terhadap sebuah keyakinan yang akan dia pegang dalam hidupnya. Proses pencarian manusia tidak akan berhenti selama waktu masih berjalan karena dalam alam pemikiran manusia yang tidak terbatas akan menghasilkan berbagai konsep atau pun dia menemukan sebuah konsep pengertian akan tuhan yang sesuai dengan apa yang ada di hatinya sehingga dia dapat mempercayai konsep itu. Saya yakin andapun mempunyai ataupun mempercayai konsep arti ketuhan yang sesuai dengan dasar pemikiran anda sendiri.
Menurut saya konsep ketuhanan berawal dari dasar manusia itu sendiri yang merupakan makluk sosial dia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Dari konsep itu dasar saya menjelaskan munculnya tuhan dalam diri manusia yaitu di setiap hidup manusia memerlukan pegangan untuk dia bertahan dalam hal ini adalah pegangan secara spiritual. Disaat dia merasakan sebuah perasaan yang manusia lain tidak bisa merasakannya dia membutuhkan zat yang lebih kuat, lebih mengerti serta dapat memahami apa yang dia rasakan dan dapat di jadikan sebagai tumpuan perasaannya tersebut, dalam hal itu munculah sebuah pertanyaan dalam hatinya, “kemanakah akan aku bawa perasaanku ini ?”. Dari pemikiran itu maka munculah pemikiran bahwa dia memerlukan sesuatu zat yang maha kuasa, abadi dan supra natural. Disitulah muncul konsep tuhan yang maha segalanya untuk dapat mengerti perasaan yang dia rasakan, dapat memberikan rasa aman, perlindungan, pengayoman bahkan hingga mampu memberikan pemecahan dalam perasaan yang dia hadapi, saat itulah tuhan muncul dalam pikirannya. Jadi dalam pengertian saya tuhan itu hadir dari pikiran dan perasaan manusia itu sendiri yang selalu membutuhkan pengayoman atau pertolongan dalam hidupnya.
Saya tidak mempercayai konsep ateisme yang menyatakan bahwa tuhan itu tidak ada dan mereka tidak mempercayai akan adanya tuhan karena dalam hidupnya manusia selalu membutuhkan pegangan serta dorongan spiritual dalam hidupnya. Menurut pemikiran saya manusia yang tidak mempercayai tuhan hanyalah sebuah proses itu sendiri untuk mendapatkan apa yang di maksud tuhan sesuai konsep yang ada dalam benaknya. Dalam ketidak percayaanya dia selalu mencari untuk memaknai tuhannya yang seperti dia inginkan. Proses tersebut memang tidak pendek tetapi dalam proses pencarian itu dia berusaha meyakinkan terhadap dirinya sebuah keyakinan yang dia mencoba memasuki. Ketuhanan menurut saya berbeda dengan agama, tetapi tuhan adalah zat yang istimewa dan di istimewakan, luar biasa, abadi, supranatural sehingga menjadi pegangannya dalam hidup sehingga maupun memberikan dorongan yang kuat dalam hati dan pikirannya. Sedangka agama merupakan sebuah konsep yang mengatur daripada konsep ketuhanan itu sendiri, sehingga mengatur dalam penyebutan tuhan tatacara pemujaan tuhan dan lain sebagainya. Walaupun berbeda secara tata cara pengabdian, penyebutan kepada tuhan sebenarnya berakar ke satu tujuan yang sama yaitu TUHAN.
0 komentar:
Posting Komentar