Di Indonesia sendiri mahasiswa mempunyai
peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan demokrasi.
Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah perpolitikan saat
ini yaitu dengan Gerakan reformasinya. Jauh beberapa tahun kebelakang kita
mengenal angkatan gerakan kemahsiswaan dengan segala momentum sejarah
kebangsaan di tanah air. Dalam bentuk wajah yang berbeda-beda sebagai bentuk
refleksi dari segala kebijakan yang diterapkan pemerintah.
Wajah pergerakan dari zaman kezaman bisa terbagi dalam
beberapa angkatan:
·
Gerakan Mahasiswa Tahun
1966
Dimana pergolakan politik tahun 1966 adalah
suatu akibat langsung dari peristiwa politik yang mendahuluinya yaitu pemberontakan
G 30S PKI. Sebagai akibat dari pemberontakan yang didalangi oleh PKI ini
berakibat luas dalam kehidupan sosial-politik masyarakat pada waktu itu.
Ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa pada waktu itu (rezim
Orde Lama/Soekarno) telah meluas di kalangan masyarakat terutama golongan
pemuda dan mahasiswa.
Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai
bahaya laten Negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat
untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai
Komunis Indonesia). Eksekutif pun beralih dan berpihak kepada rakayat, yaitu
dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR (surat perintah sebelas maret) dari Presiden
Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini menandai berakhirnya ORLA
(orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru).
·
Gerakan Mahasiswa Tahun
1972
Gerakan ini dikenal dengan terjadinya
peristiwa MALARI (Malapetaka Lima Belas Januari). Tahun angkatan gerakan ini
menolak produk Jepang dan sinisme terhadap warga keturunan. Dan Jakarta masih
menjadi barometer pergerakan mahasiswa nasional, catat saja tokoh mahasiswa
yang mencuat pada gerakan mahasiswa ini seperti Hariman Siregar, sedangkan
mahasiswa yang gugur dari peristiwa ini adalah Arif Rahman Hakim.
·
Gerakan Mahasiswa Tahun
1980 an
Gerakan pada era ini tidak popular, karena
lebih terfokus pada perguruan tinggi besar saja. Puncaknya tahun 1985 ketika
Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Saat itu Rudini berkunjung ke ITB. Kedatangan
Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan
terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu Jumhur Hidayat terkena
sanksi DO (Droup Out) oleh pihak ITB (pada pemilu 2004 beliau menjabat sebagai
Sekjen Partai Serikat Indonesia / PSI).
·
Gerakan Mahasiswa Tahun
1990 an
Isu yang diangkat pada Gerakan era ini
sudah mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap NKK/BKK
(Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus) yang membekukan Dewan
Mahasiswa (DEMA/DM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format
organisasi kemahasiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik
praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990
tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi,
dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT
(senat mahasiswa perguruan tinggi).
Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah
tidak berhenti pada diberlakukannya NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh
oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari
sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi
kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI, PMII, GMNI, PMKRI atau yang lebih
dikenal dengan kelompok Cipayung.
·
Gerakan Mahasiswa Tahun
1998
Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan
mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari
kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12 mei 1998. Perjuangan mahasiswa
menuntut lengsernya sang Presiden memang tercapai, tapi perjuangan ini sangat
mahal harganya karena harus dibayar dengan 4 nyawa mahasiswa Tri Sakti, mereka
gugur sebagai Pahlawan Reformasi, serta harus dibayar dengan tragedi Semangi 1
dan 2.
Pergerakan mahasiswa dari masa ke masa mengalami
dinamika sosial yang berbeda beda, serta masing masing waktu mempunyai jiwa
zamanya sendiri seperti pergerakan mahasiswa dari tahun 1966 -1998 atau hingga
saat ini pergerakan mahasiswa masih mencari bentuk sesuai dengan karakteristik
zamanya.
Reformasi terus bergulir, perjuangan
mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini. Perjuangan dari masa ke
masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar